Old school Easter eggs.

Menurut struktur biologisnya, manusia dibangun dari 100 triliun sel. Sel merupakan unsur kehidupan terkecil, sel-sel yang sejenis bergabung untuk membentuk jaringan, seperti jaringan otot, saraf, ikat, tulang, dan lain-lain. Selanjutnya jaringan-jaringan tersebut akan membentuk organ tubuh seperti otak, paru-paru, hati, ginjal, jantung, dan lain-lain. Organ-organ tersebut memiliki tugas khusus masing-masing dan menjalin kerjasama menjadi suatu subsistem seperti subsistem pernapasan, subsistem kardiovaskular, subsistem pencernaan dan lain-lain. Keseluruhan subsistem tersebut dengan masing-masing fungsinya bekerjasama membentuk organ yang mandiri sebagai satu sistem utuh yang disebut manusia (Guyton, 1987, Vander et al, 1994).

Di dalam tubuh manusia terdapat suatu subsistem yang disebut subsistem AUTOTHERAPY atau kemampuan tubuh mengobati dirinya sendiri.
Beberapa contoh:

* Dahulu kala 2 jam setelah melahirkan, seorang ibu sudah mampu beraktifitas seperti biasa tanpa harus memakan obat – obat kimia,
* Seorang penderita sakit kuning (hepatitis) diobati dengan cara disuruh minum air manis (sirup) sebanyak banyaknya dan penderita dapat sembuh dari sakitnya.
* Penderita tipus di pedesaan disuruh rehat baring dan selama 3 hari diberi makan air tajin, kemudian pada hari ke empat sampai dengan hari ke enam diberi bubur lembek, dan pada hari ke 7 sudah dapat makan seperti biasa karena sudah sembuh dari penyakit tipus nya.


Saat ini kita masih memiliki kemampuan mengobati diri sendiri, misalnya pada saat tangan kita tersayat pisau akan sembuh dengan sendirinya hanya dengan dijilat saja.

Subsistem autotherapy akan bekerja dengan optimal, apabila empat subsistem lain yang mendukung mampu bekerja dengan baik.

Adapun keempat subsistem tersebut adalah :

1.Subsistem Metabolisme

Subsistem metabolisme adalah subsistem yang mengatur keseimbangan zat-zat yang ada di dalam tubuh. Apabila zat-zat yang ada di dalam tubuh kita tidak seimbang maka kita akan menderita sakit yang disebut sakit gangguan metabolisme tubuh, seperti: alergi, diabetes dan lain-lain.

Subsistem metabolisme tubuh sangat ditentukan oleh kualitas golongan ENZIM serta golongan HORMON di dalam tubuh kita. Apabila kualitas hormon dan enzim baik maka metabolisme tubuh kita juga akan baik.

Manusia belum memiliki kemampuan membuat Hormon dan Enzim sebaik dan selengkap ciptaan Tuhan melalui mekanisme di dalam tubuhnya sendiri.

Contoh : bila manusia mampu membuat hormon Estrogen dan hormon Testoteron tentunya tidak ada istilah Menopause dan Andropause.

2. Subsistem Daya Tahan Tubuh

Subsistem daya tahan tubuh manusia sangatlah ditentukan oleh kualitas ANTIBODI karena dengan kualitas antibodi yang baik maka proses netralisasi racun serta pembuangan zat-zat yang merusak dari dalam tubuh (termasuk bakteri dan virus yang mengganas) menjadi lebih sempurna.

Sejak ditemukannya penicillin oleh Alexander Fleming, manusia mencoba membuat antibodi, akan tetapi sampai sekarang usaha manusia membuat antibodi belum pernah berhasil.

3. Subsistem Regenerasi Organ Tubuh

Subsistem regenerasi organ tubuh adalah subsistem yang mengatur kembalinya organ tubuh yang rusak/luka kepada bentuk semula. Kesempurnaan proses regenerasi organ tubuh sangat tergantung pada kualitas HORMON, ENZIM dan ANTIBODI. Dengan kualitas hormon, enzim dan antibodi yang baik, maka proses regenerasi organ tubuh menjadi lebih cepat dan sempurna.

Mereka yang diamputasi adalah mereka yang mengalami kegagalan pada subsistem regenerasi organ tubuh, yang berawal dari gangguan metabolisme tubuh (karena sakit kencing manis, lukanya jadi susah mengering), dan juga karena gangguan daya tahan tubuh sehingga bakteri yang ganas merajalela.

4. Subsistem Susunan Saraf Pusat

Diantara tulang tengkorak dan otak kita terdapat cairan pelindung otak yang disebut Cerebrospinal (Cerebrospinal fluid). Cairan tersebut banyak mengandung HORMON, ENZIM dan ANTIBODI.

Dengan kualitas hormon, enzim serta antibodi yang baik maka cairan tersebut akan mampu melindungi seluruh jaringan saraf di otak dari rangsangan yang bersifat psikis, sehingga kita tidak mudah terserang penyakit psikis seperti stress, gagap, latah, insomnia, ansietas, dan lain-lain.

KESIMPULAN.

1. Subsistem autotherapy dipengaruhi oleh subsistem metabolisme tubuh, subsistem daya tahan tubuh, subsistem regenerasi organ tubuh dan subsistem susunan saraf pusat.
2. Kualitas subsistem metabolisme tubuh, subsistem daya tahan tubuh, subsistem regenerasi organ tubuh dan subsistem susunan saraf pusat, sangat dipengaruhi oleh golongan hormon, golongan enzim dan golongan antibodi yang ada dalam tubuh kita.
3. Manusia hingga saat ini belum mampu membuat golongan hormon, golongan enzim dan golongan antibodi sebaik dan selengkap ciptaan Tuhan melalui mekanisme yang ada dalam tubuhnya.
4. Golongan hormon, golongan enzim dan golongan antibodi yang baik adalah yang berENERGY..


Mekanisme Kerja Seni Pernafasan, Bio Energy & Bio Listrik

Inspirasi (tarik nafas) memberikan oksigen kepada darah sehingga darah (arteri) bersifat basa. Setelah lama ditahan maka carbon dioksida menumpuk, suasana menjadi asam. Asam dan Basa merupakan katalisator dalam reaksi organik. Pada katalisa asam umum, biasanya efektifitas sebagai katalisator sesuai dengan kekuatan asamnya. Penahanan nafas yang semakin lama menyebabkan suasana darah semakin asam sehingga reaksi-reaksi organik dalam darah semakin dipacu dan meningkat, maka energi akhir yang dihasilkan semakin besar. Dalam keadaan larutan asam, elektron-elektron akan diserap dari lingkungan (asam merupakan akseptor pasangan elektron) sehingga elektron-elektron juga akan banyak dihasilkan dengan latihan pernafasan ini. Dengan gerakan jurus-jurus, energi dan elektron yang dihasilkan diarahkan keseluruh organ, kelenjar dan jaringan tubuh lain sehingga seluruh generator listrik yang terdapat dalam jaringan akan mendapat suplai energi dan elektron (charged) yang memadai.

Timbulnya penyakit tidak lain disebabkan energi listrik yang disuplai kejaringan tubuh kurang memadai, tidak semestinya, akibat adanya ketidakberesan atau kekurangan pada sistem generator listrik jaringan, kelenjar atau organ yang bersangkutan. Dengan memiliki sistem generator listrik yang baik, akan menjamin kerja jaringan, kelenjar atau organ lain dengan baik pula.